kloramfenikol (chloramphenicol) adalah antibiotik yang digunakan secara luas pada infeksi bakteri. kloramfenikol (chloramphenicol) adalah antibiotika jenis bakteriostatik dengan menghambat sistesis protein dengan cara menghambat aktivitas peptidil transferase dari ribosom bakteri, secara spesifik mengikat residu A2451 dan A2452 dari 23s rRNA subunit ribosom 50s untuk mencegah terjadinya ikatan peptida.
Indikasi chloramphenicol
Kegunaan obat kloramfenikol (chloramphenicol) adalah untuk pengobatan demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp sp, H.influenzae, terutama infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma psitatacosis, bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain, tidak untuk hepatobilier dan gonorrhoea
Kontra indikasi
kloramfenikol (chloramphenicol) dikontraindikasikan terhadap pasien yang hipersensitf terhadap kloramfenikol (chloramphenicol) dan derivatnya. Sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati. jangan menggunakan antibiotik ini untuk pengobatan influenza, batuk pilek dan faringitis.
Efek Samping
efek samping yang paling serius dari kloramfenikol (chloramphenicol) adalah anemia aplastik, meskipun jarang tetapi secara umum sangat fatal bila terjadi. kloramfenikol (chloramphenicol) juga menyebabkan tertekannya sumsum tulang belakang selama pemakaian, dan bisa menyebabkan leukemia (kanker darah atau kanker sumsum tulang) pada pemakaian dalam jangka waktu lama. pemberian secara Intravena bisa menyebabkan sindrom abu-abu pada bayi baru dilahirkan ataupun bayi prematur. efek lain kloramfenikol (chloramphenicol) adalah hipersensitivitas, ruam,urtikaria, mual, muntah, diare, sakit kepala dan super infeksi.
Toleransi terhadap kehamilan
studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin. tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi pemberian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi resiko
Perhatian
kloramfenikol (chloramphenicol) terdeteksi ikut keluar bersama ASI, sehingga jika memungkinkan pemakaian kloramfenikol (chloramphenicol) selama menyusui sebaiknya dihindari. Hati-hati memberikan kloramfenikol (chloramphenicol) kepada wanita hamil, pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, neonatus, dan bayi prematur. Pemakaian dengan jangka waktu lama perlu dilakukan pemeriksaan hematologik berkala. Hati-hati terhadap kemungkinan super infeksi dengan jamur dan bakteri.
interaksi obat
kloramfenikol (chloramphenicol) berinteraksi dengan obat-obat seperti: dikumarol, fenitoin,tolbutamid,fenobarbital dan sejenisnya
Dosis
kloramfenikol (chloramphenicol) diberikan dengan dosis : dewasa, anak dan bayi> 2 minggu : 50 mg/kg BB/hari dalam 3-4 dosis; bayi dibawah 2 minggu : 25 mg/kg BB/hari dalam 4-6 dosis; bayi prematur: 25 mg/kg BB/hari dalam2 dosis
Terkait
- merk-merk obat dengan kandungan kloramfenikol (chloramphenicol)
- merk-merk obatyang termasuk antibiotik kloramfenikol (chloramphenicol), derivat
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat chloramphenicol harus sesuai dengan yang dianjurkan.